
Setelah sebelumnya Kecamatan Sagara Kota
Bengkulu, kali ini giliran Kota Malang mengirimkan utusannya untuk
melihat pelaksanaan dan mekanisme program itu untuk dapat dicontoh dan
diterapkan di daerahnya.
Rombongan Kota Malang yang tiba akhir
pekan lalu di Batam ini berjumlah 13 orang. Sebanyak 12 orang di
antaranya merupakan sekretaris lurah yang dianggap tepat untuk
merealisasikan program serupa di daerahnya.
Lurah Taman Baloi Dwiki Septiawan
mengatakan, inovasi penukaran sampah dengan raskin merupakan program
perpaduan dengan Bank Sampah Abdi Praja 18 yang dikelola kelurahanya
sendiri. Masyarakat sebagai penerima beras dapat menambah penghasilan
dengan menjual sampah yang mereka kumpulkan.
“Sebagai stimulus agar masyarakat mau
menjadi nasabah bank sampah. Meski bukan kewajiban, tapi ini setidaknya
memberi kemudahan bagi mereka. Memberi pemahaman bagaimana sampah ini
bernilai ekonomis,” kata Dwiki dalam pertemuan yang berlangsung di ruang
kerjanya.
Untuk memulai itu semua, lanjut Dwiki,
Bank Sampah harus dimiliki oleh kelurahan. Ini saling bersinergi
sehingga sangat baik untuk diterapkan, karena dapat menjaga kebersihan
lingkungan juga.
Dari hasil pemaparan lurah mengenai
Program ‘Bayar Raskin Dengan Sampah’ para perwakilan lurah mengaku siap
untuk menerapkan hal serupa didaerahnya, khususnya di Kecamatan
Kedungkadang.
“Kami akan mencoba melakukan program
bayar Raskin dengan sampah ini di kelurahan kami mengingat Raskin di
terima kelurahan setiap bulan dan penjelasan dari pak lurah (Dwiki) akan
kita sampaikan kepada Pak Camat Kedungkandang, Kota Malang," ujar
Chrisman selaku ketua rombongan.
Rombongan Pemkot Malang ini sebelumnya
diterima oleh Sekcam Kecamatan Batam Kota, Citra widya di Aula Kecamatan
Batam Kota. Setelah mendapat arahan dan penjelasan mengenai wilayah
Kecamatan Batam Kota, mereka bergerak menuju kelurahan Taman Baloi. (MC
Batam Taslim/toeb)
(Sumber : http://infopublik.id/ )
0 komentar:
Posting Komentar